Di Balik Jeruji: Menggali Budaya Organisasi di Lembaga Pemasyarakatan

Abstract

Artikel ini mengkaji budaya organisasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai institusi publik yang memiliki peran strategis tidak hanya dalam memenjarakan, tetapi juga membina dan merehabilitasi narapidana. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, penelitian ini menggali persepsi dan pengalaman petugas serta narapidana terkait nilai, norma, dan praktik budaya yang berkembang di lingkungan Lapas. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara mendalam, pengamatan langsung, serta pencatatan dokumen internal seperti SOP dan struktur organisasi. Hasil analisis tematik menunjukkan bahwa budaya organisasi sangat memengaruhi efektivitas pembinaan; budaya yang tertutup, hirarkis, dan koersif cenderung menghambat fungsi rehabilitatif, sementara budaya yang adaptif dan partisipatif justru mendorong kinerja dan pembinaan yang lebih humanis. Oleh karena itu, diperlukan transformasi nilai dan struktur organisasi menuju budaya yang lebih progresif melalui pelatihan kepemimpinan, reformulasi SOP, dan penguatan partisipasi warga binaan. Temuan ini menegaskan pentingnya budaya organisasi sebagai fondasi perubahan kelembagaan di dalam sistem pemasyarakatan